Jambi Medica
Terkena Penyakit Akut, Masyarakat Masih Sering Menyembunyikannya
Terkena Penyakit Akut, Masyarakat Masih Sering Menyembunyikannya
Pasien di bangsal rumah sakit
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merangin, Jambi, sangat menyangkan sikap masyarakat Marangin. Mereka umumnya masih sangat tertutup sehingga banyak ditemukan kasus penyakit akut berbahaya yang dirahasiakan.
"Kita sangat menyayangkan masih ada masyarakat yang tertutup dan merahasiakan penyakit akut yang diidapnya. Padahal, itu sangat berbahaya dan bisa mengancam jiwa, seperti tumor, kanker, kusta, hydrosiphalus dan lain sebagainya," kata Direktur RSUD Abunjani Merangin, dr Muahamansyah Munthe.
Akibat ketertutupan itu, tidak jarang hal tersebut semakin mempersulit penanganan oleh pihak rumah sakit. Sebab, biasanya warga baru pergi berobat ketika penyakit mereka sudah teramat parah. Dalam kondisi tersebut, kata Munthe, sudah teramat riskan meengambil tindakan secara cepat. Paramedis harus berhati-hati dalam menanganinya, karena beresiko fatal.
Akibat ketertutupan masyarakat tersebut, tahun 2010 tercatat telah terjadi empat kasus tumor ganas. Semuanya terpaksa langsung dirujuk ke rumah sakit tipe A untuk dapat menjalani operasi dengan segera.
Jumlah tersebut tidak termasuk yang masih dirahasikan penderita atau pengidap hingga saat ini yang jumlahnya tidak terdeteksi. Buktinya, saat ini pihak RSUD telah menerima informasi tentang adanya pengidap tumor ganas lainnya di Kecamatan Tabir.
Ada juga informasi tentang anak yang lahir tanpa anus. Namun, kedua kasus itu hingga kini masih ditutup-tutupi oleh keluarga penderita karena mereka merasa malu kepada para tetangga desa. Karena, penyakit itu dianggap aib atau dosa yang harus dirahasiakan dan diratapi sendiri.
Menurut Munthe, pihaknya bersama Dinas Kesehatan setempat telah berupaya semaksimal mungkin melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat dengan mendatangi masyarakat langsung di setiap desa di Kabupaten Merangin sekali dalam sepekan. "Kita datangi mereka secara bergilir setiap desanya. Mereka tidak saja diberikan pengobatan gratis, tapi juga mendapat penyuluhan langsung dari paramedis dan ahli atau petugas kesehatan,'' katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar